Vaksin Covid-19 resmi datang di Kabupaten Bangkalan. Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 jenis sinovac.
Nah, saat itu Bupati mengatakan memang, bahwa setelah dirinya dan jajaran pimpinan. Tahap selanjutnya adalah tenaga kesehatan dan TNI/Polri. Baru setelah itu pelaku pelayanan publik.
Iseng iseng sambil wawancara, teman teman wartawan tanya waktu itu. “Pak Bupati apakah wartawan nanti juga di vaksin?” dan Alhamdulillah…. hari ini kami mendapatkan jatah vaksin itu.
Puji syukur… berkat profesi yang aku miliki saat ini, aku mendapatkan kesempatan untuk divaksin Covid-19 bersama rekan wartawan lainnya.
Kata Pak Kadinkes, wartawan menjadi salah satu aspek yang mendapatkan jatah disuntik vaksin karena profesinya yang selalu berkaitan langsung dengan masyarakat. Sehingga, wartawan menjadi bagian dari petugas pelayanan publik yang mendapatkan jatah vaksin covid-19.
Kok mau sih da di Vaksin? Gak takut efek sampingnya? Kan banyak berita berita terkait dampak dari vaksin Covid-19?
Sebenarnya kalau ditanya begitu, bingung juga mau jawab apa. Takut sih, jelas takut. Soalnya aku tergolong tipe anti jarum suntik. Jadi bukan takut karena vaksinnya, tapi takut karena disuntik. Makanya, sejak diinformasikan wartawan dapat jatah vaksin. Aku sih, langsung pasang nama. Perkara nanti pas pelaksaan bisa datang atau tidak, itu urusan belakangan. Yang penting daftar aja dulu, haha.
Vaksin dijadwalkan pukul 08.00 WIB, cuman karena tau, Bangkalan memiliki jam – jam manja. Jadi aku memilih untuk datang jam 09.30, dengan harapan tidak terlalu lama menunggu dan mengurangi bertemu orang dengan jumlah banyak. Tapi sayang, pas sampai lokasi ternyata masih banyak sekali antrian yang belum disuntik vaksin.
Yang aku dengar dari pengeras suara, saat aku tiba antrian masih berada di angka 24. Sedikit shock, apakah aku dengan nomer antrian 63 ini dapat terlayani dengan cepat atau masih harus menunggu lama. Untung saja, aku sudah makan dengan baik dan benar. Karena yakin banget, gak akan ada makanan disana. Jadi setidaknya aku punya cadangan makanan diperut, hehe.
Pukul 11.00 barulah, namaku dipanggil. Yey senang… Cepat cepat pulang!!
Tahapan Vaksinasi Covid-19
Setelah nama kita dipanggil sesuai nomer antrian, kita tidak pas langsung disuntik kemudian selesai, ngak. Ngak gtu gengs.
Tahap Pertama, kita menuju meja pendaftaran. Kita setorkan KTP kita untuk didata nomer NIK dan nomer telepon untuk mendapatkan notifikasi “sudah melakukan vaksin tahap pertama”. Tahap kedua, kita di cek suhu tubu, tekanan darah dan beberapa pertanyaan terkait riwayat penyakit yang kita derita. Kemudian, barulah ke Tahap Ketiga untuk dilakukan suntik vaksin Covid-19. Nah, vaksin yang digunakan Dinas Kesehatan Bangkalan tadi adalah vaksin jenis sinovac. Tahap Keempat, kita lanjut menunggu di ruangan observasi selama 30 menit untuk mengetahui gejala gejala yang dialami setelah disuntik vaksin. Sembari menunggu hasil verivikasi.
Kalau sudah 30 menit. Kita akan dipanggil untuk di tanya tanya dokter, tentang keluhan yang kita alami. Kalau tidak ada, bolehlah kita pulang.
Bagaimana rasanya setelah di vaksin?
Saat berada diruang tunggu untuk observasi setelah disuntik. Aku merasa sedikit pusing dan perut agak – agak gimana gtu, haha. Tapi secara pribadi aku juga bingung, perut yang agak agak ini, emang efek setelah disuntik atau efek dari aku yang lapar. Soalnya, pas banget waktu sudah menjelang jam makan siang.
