How are you gengs?
Ketika ditanya kabar, pasti mayoritas dari kita semua menjawab “i’am fine”. Tapi, apakah benar kita baik baik saja?
Aku yakin, tidak semua diantara kita merasa baik baik saja dalam menjalani kehidupan ini. Baik pada posisi ini, juga belum tentu baik dalam posisi yang lainnya.
Tapi setidaknya dengan kita mengatakan i’am fine, bisa menjadi sebuah doa untuk kita semua dalam menjalani proses kehidupan ini ๐
Setidaknya, itulah opening yang bisa membuat kalian lebih semangat dalam menjalani realita kehidupan ya gengs. Walaupun sebenarnya, secara pribadi akupun juga sama. Sama sama gelisah ketika sesuatu sudah tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan ๐

Memang benar ya, hal terburuk ketika kita tidak melakukan apa apa adalah munculnya pemikiran jahat tentang diri kita sendiri. Lupa bersyukur dengan pencapaian yang telah didapatkan sebelumnya.
Padahal, sebenarnya dalam hati dan pikiran sudah sangat sadar kalau”aku berbeda dengan mereka, dan mereka juga berbeda denganku”.
Selalu iri sama rumput tetangga yang lebih hijau. Padahal sebenarnya, rumput kita juga lebih hijau.
Kurang lebih seminggu ini aku tidak melakukan aktivitas ku seperti biasanya. Aku cuti kerja, dan memilih berdiam diri dirumah. Ntah kenapa, semakin tua bukannya semakin semangat kerja. Tapi kalau udah merasa sakit sedikit, rasanya pengen rebahan aja. Apa ini dampak dari 3 bulan sebelumnya tiduran dirumah grgr pandemi Covid-19?
Hahaha, sepertinya sakit adalah salah satu alasan aku malas untuk melanjutkan pekerjaan ini deh.
Saat dirumah aja, banyak sekali waktu untuk diri sendiri menyendiri. Sampai bosan dengan beberapa tayangan reality show atau drama Korea yang menjadi salah satu sumber kebahagiaan aku setiap harinya.
Ntah kenapa ya gengs, kok semakin tua semakin banyak pemikiran jahat. Yang pada akhirnya berujung pada ketidakpuasan pada pencapaian pencapaian yang telah aku dapatkan sebelumnya.
Btw nih ya, apa cuman aku yang merasa iri ketika melihat postingan temen yang lebih wow daripada kita?
Beruntung banget, diusia 20 tahun ini, aku masih punya teman-teman yang selalu memberikan energi positif saat aku merasa tidak percaya diri dengan diri sendiri.
Sempat cerita ke salah satu temen masa kuliah ku dulu. Tentang kegelisahan yang aku rasakan dan lain lainnya. Walaupun sebenarnya, juga bosen mengeluh ke orang lain. Tapi ya mau gimana lagi, ketika dapat meluapkan isi hati ke orang lain dan mendapatkan jawaban. Itu rasanya seperti beberapa beban terangkat.
Katanya, Happiness itu bukan dicari tapi Accepting yourself. Kamu itu begitu adanya. Jangan mikirin pencapaian orang lain atau kenapa kok gak bisa seperti orang lain. Karena kamu ya kamu!. Mencintai diri sendiri itu menang penting, tapi mengupgrade diri jauh lebih penting.
Sangat berterima kasih sekali sama Allah yang sudah memberikan salah satu teman yang berbagi energi positif gini.
Dari situ aku mulai berfikir. Kok ya aku lupa bersyukur. Lupa dengan pencapaian dan kemampuan yang sudah aku dapatkan selama ini. Lupa kalau Allah, mempermudah segala urusan yang aku inginkan. Lupa juga kalau Allah sudah memberikan aku pekerjaan sebelum aku lulus kuliah. Aku lupa melihat sekitarku, tapi malah sibuk membandingkan diri dengan orang lain yang jauh disana ๐
Bener kata pembina Pramuka ku dulu. Kalau kedewasaan seseorang itu tidak bisa disejajarkan dengan pertambahan umur. Karena tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan. Semoga kedewasaan bisa mengimbangi bertambahnya usiaku ya gengs.
Semangat untuk kita semua yang sedang berproses menjadi pribadi yang lebih baik ๐